February 28, 2010

Apa Kabar Lumpur Lapindo?

Mei 2006, Lumpur Lapindo lahir di Porong. Bagaimana kabarnya hari ini?


Membaca berita Touring Bakti Sosial yang dilakukan Black Community ke Wilayah Bandung minggu lalu, mendorongku berbagi kabar tentang Lumpur Lapindo sekarang ini. Bukan mengabarkan bencananya, melainkan Wisata Lumpurnya.
Mendung tebal. Langit tidak nampak warnanya. Sendirian naik motor merah berkaos merchandise dari Djarum Black sore tadi aku sengaja foto-foto lumpur khusus buat Anda. Sayang ya sendirian, temen-temen pada luar kota. Biasanya si ke sana rame-rame lihat orang pacaran. Betul, pacaran di tanggul lumpur porong sepertinya semakin banyak yang melakukannya. Mau kesana? Boleh bawa pacar kok.

Rumah saya berada 2.8 km dari pusat semburan. Jarak ini adalah jika ditarik garis lurus dari antena TV di atas genteng rumah menuju pusat semburan. Jika menggunakan pengukur spidometer motor, maka jaraknya bisa mencapai 5 km. Jarak ini katanya masuk dalam radius tidak sehat.

Dari arah Surabaya menuju Malang, menjelang Porong Anda akan menjumpai Pintu Masuk. Masuklah melalui pintu ini jika bermaksud membawa kendaraan naik ke atas tanggul. Tetapi jika tidak ingin membawa motor naik, bisa juga melalui banyak pintu setelahnya. Jalan terus saja. Akan ada banyak perhentian untuk parkir motor sampe bus wisata.

Berikut adalah foto yang berhasil aku ambil sore tadi. Terakhir pesanku buat yang mau ke sana, bawa Djarum Black dari rumah, karena di atas tanggul gak ada yang jualan rokok. Meskipun ada tapi eceran, sedangkan Djarum Black bukanlah rokok eceran.

Bukan "parkir motor" loh, tapi "parkir lumpur"

Gambar ini aku ambil dengan jongkok di atas rel kereta api. Awas Sepur! Untuk melihat danau lumpur, harus menyeberangi sungai kecil itu dulu, baru naik tangga. Tanjakannya mengingatkanku kepada Bromo. Jika gak berminat naik tanggul, bisa mancing di sungai ini loh. Karena tanggulnya berlapis, setelah tangga ini Anda lalui, Anda akan naik tanggul lapis berikutnya lagi yang kira-kira setinggi badan.

Nah, ini dia yang mancing, mau nemenin?

Pemandangan dari puncak tangga tadi.

Ini adalah tanggul pada lapis tertinggi bagian dalam.

Bangunan yang masih tampak atapnya. Berada di bagian yang paling dangkal





Asyiiik..

10 comments:

  1. jangan terlena dengan lumpu lapindo yang bisa dijadikan tempat wisata, bahaya sewaktu-waktu mengancam jiwa manusia yang ada di sekitarnya. Apakah tidak ditutup saja pusat semburannya.

    ReplyDelete
  2. jadi tambah 1 lagi nih tempat wisata .......tar di masukin dalam daftar keajaiban Dunia ....yaaaaah yang ke delapan juga gak papa ...hehehhe

    ReplyDelete
  3. subhanaallah...keagungan sang pencipta...tiada yang dapat menggantikan Nya cuman DIA LAH SANGPENCIPTA ALAM SEMESTA, ALLAH SWT, MARI KITA RENUNGKAN KEJADIAN INI,SALAM UKHUWAH DARI KAMI Q INGINBISA TEAM

    ReplyDelete
  4. banyak hikmah yang bisa diambil atas kejadian ini

    ReplyDelete
  5. Kayaknya bentar lagi daerah tersebut akan amblas tanah nya. cepetan pindah pak yani....
    Semoga BPLS cepat mengambil tindakan utk menyelesaikan masalah ini.

    ReplyDelete
  6. 4 tahun sudah tragedi Lumpur Lapindo...
    Sidoarjo mana mas?

    ReplyDelete
  7. suedih akuh... bencana yang ga kunjung selesai... di kota tercintaku... hiks..

    ReplyDelete
  8. Sidoarjo, Kuala Lumpur yg sbenarnya

    ReplyDelete
  9. .apakah mungkin ya lumpur ini akan jadi gunung????

    ReplyDelete
  10. Ayo dukung Bapak kita yang mulia Abu Rizal Bakri maju sebagai Capres supaya bisa mencari jalan keluar dari persoalan lumpur Lapindo,karena betapa meruginya Jawa Timur khususnya dan Indonesia ini dengan berlarut larutnya permasalahan Lumpur itu.Tapi kalo bapak ABK udah jadi presiden ternyata tak bisa ngatasi itu dan mengganti kerugian yang diakibatkan oleh itu,ceburkan saja

    ReplyDelete

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More