February 10, 2010

Jangan Kencing Sembarangan

Ada kisah nih, seorang teman yang pulang kemalaman sedang ngetahan pipis di depan rumahnya. Karena saking kebeletnya, sembari tangan kanan mengetuk pintu rumah, tangan kiri meremas kuat pada bagian miliknya. Sialnya orang di dalam rumah gak lekas bukakan pintu. Gak ada pilihan! Lekas-lekas dia merapat ke dinding pagar.
Di sana ada bagian halaman yg dijadikan taman mungil dengan rumput yang masih basah oleh hujan yang baru saja reda. Terlihat dia menengadahkan wajahnya ke langit yg tidak tampak birunya. Gedubrag!!! Tiba-tiba saja dia terlompat dan roboh ke belakang, alias gêblak. Tidak lagi bergerak!....

Jay! Jay!... Jay! Dalam panik aku gebugin badannya. Untungnya pintu rumah terdengar dibuka.
Seorang ibu yg sudah lanjut usia dengan mata ngriyip-ngriyip memanggil temanku yg masih terkapar, “Yus, kok malam se pulangmu?”.
“Bu, Jayus pingsan, Bu ! Tadi sedang kencing di sini tiba-tiba roboh”, kataku masih bingung harus ngapain.
“Woalah, nak.. kenapa kamu Jayus…?!”, dengan menangis ibu jayus menghampiri tubuh anaknya, “Tolong nak diangkat masuk”.

Aku baringkan tubuh pesing (=bau kencing) temanku itu di atas sofa. Tetapi entah kemana ibu tadi tidak ada kelihatan. Aku panggil-panggil juga gak ada sahutan. Gawat. Jay masih terkulai dengan batangnya masih ke luar celana. Gak ada sesuatu di ruang itu buat nutupin. Hanya gelas minum di meja, dengan sedikit sisa air di dalamnya. Gak banyak mikir aku pakai air itu untuk membasahi wajah Jay. Sampai air habis tidak ada tanda perubahan.

“Heh.. heh..!”, tiba-tiba Jay bersuara, pelan-pelan dia mulai sadar. Aneh. Begitu sadar dengan sigapnya dia langsung bangkit berdiri mengembalikan itunya ke dalam peraduan. Kemudian duduk lagi dengan tangan njêpaplang seperti baru terbebas dari belenggu.

Belum sempat aku bertanya-tanya, Jay minta rokok dan aku hunuskan untuknya sebatang Djarum Black. Diapun memulai bercerita: "Tadi itu aku kesetrum listrik. Aku telah menanam kabel untuk lampu taman tanpa menggunakan pelindung pipa. Benernya siang tadi aku sudah tahu kalau sebagian isolatornya ada yang terkelupas oleh tikus. Mungkin pas bagian itu air kencingku tadi jatuh."
"Duasar!" kataku menimpali ceritanya.

Samar-samar terdengar ada orang datang dari arah luar rumah. Ternyata Ibu Jay, yang tadi menghilang. Seorang lelaki tua bersamanya. Memakai tutup kepala hitam, baju hitam dengan kancing baju terbuka, celananya juga hitam. Di tangan kirinya terjepit sebatang rokok menyala, tapi warna batang rokok itu tidak hitam, yang pasti bukan Djarum Black Slimz.
“Jayus, kamu nggak papa, nak?!”, setengah berlari ibunya menghampiri.

Akhir cerita, lelaki tua itu adalah orang pintar yang rencana akan disuruh ngobatin Jayus. Sekaligus mengusir ‘penghuni’ taman. Menurut ibunya, Jayus kesurupan akibat kencing sembarangan.

Yang pasti, kostum lelaki tua itu tidak ada attribute BLACK-nya. Hitam boleh sama, tapi hanya BLACK yang think BLACK! Think BLACK Think Sain.

1 comment:

  1. waha sampe segitunya pak kesurup surupan gara-gara kencing disembarangan...jadiin pelajaran ach..

    ReplyDelete

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More