March 11, 2009

Ketika Hitam Menjadi Harapan

Yang lalu, ada satu biji kata yang dengannya aja sudah memberikan interpretasi cukup untuk sebuah masa yang panjang dan tidak habis ditulis dalam 20 postingan blog, yakni kata HITAM.

Sejak kapan hitam mesti menjadi golongan kiri, bawah, tersisih dan seolah siapapun menghindar tercemar?. Kapan? Kapan?! Yang lalu, hitam telah sering menjadi masa lalu yang harus dikubur! Atau menjadi masa depan tetapi hanya bagi orang yang menyebabkan orang lain membisikkan kata 'kasihan' ketika membincangkannya.

Tetapi, padanannya yang bernama itêm, lebih sering menghadirkan sosok gadis manis dengan rambut dijuntaikan hingga ujung-ujungnya sampai ke dada. Menggugah pemilik kenangan untuk berlama-lama mengingat dengan detil ketika dia malu jemarinya bermain dengan rambutnya. Tetapi waktu itu kini telah berlalu.

Demikianlah bagaimana dua kata bersahabat (hitam dan itêm) memberikan bingkisan yang bermusuhan. Inikah kelemahan bahasa? Ataukah inikah kekuatan bahasa?

Yang sekarang, ada yang baru datang dalam perbendaharaan kata kita: Black. Makin hari tambah uwedan tenan (=gile bener!). Seolah Black adalah revolusioner yang memberangas bersandingnya kata kelam di dekat kata hitam. Yang dalam kesendiriannya hitam menjadi seperti makhluk yang baru diciptakan dalam paragraph di bawah.

Belum lama mencoba ngêblog, huwadoh! ketemu sama DJARUM Black Blog competition. Melihat 20 artikel yang disyaratkan, kayaknya perjuangan yang sangat berat untuk memenuhi sampai akhir maret yang tinggal beberapa jengkal. Blaaack...Black, terlambatkah aku?! Kenapa baru sekarang kita bersua dalam blog.

Black, kamu telah mengentaskan kata hitam. Sungguh terasa. "Dalang" saja tidak pernah mentas dari keterpurukannya bersama otak pelaku kriminal. Tetapi kamu, Black, beserta warnamu, Black, pekat kemilaumu di halaman blogger-blogger memang mantap!.

Sungguh, engkau telah menjadi harapan, Black. Hari ini aku coba nikmati Djarum Black Slimz dan Djarum Black yang cappucino flavor. Memang soft. Meski aku hanya sesekali mengingatmu, sekarang aku berjanji menebusnya, dengan menjadikanmu teman utamaku menyeberangi bulan Maret yang pasti lebih sibuk untuk ngêBlack.

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More