March 17, 2009

Slimming in Time

Slim, beragam cara ditempuh oleh sebagian besar perempuan (jika tidak seluruhnya) untuk mencapai keadaan ini. Yang dalam prosesnya untuk slimming mereka rela memberikan pengeluaran melebihi kebutuhan belanja. Benar tidak ?! Setuju atau tidak slimz adalah keadaan langsing yang optimal. Djarum Black Slimz, optimal dalam hal apanya?

Saya tidak akan bersikeuhkeuh pada pendapat sendiri yang bertolak kepada pendapat lain yang mungkin juga didukung dengan fakta, karena saya juga pelaku. Tentang apa ini?
Merokok!

Bermula dari seorang tamu yang datang ke rumah. Melihatku masih asyik dengan pc (pas mendesign gambar di atas), mungkin untuk menunjukkan rasa tolerannya tamu ini memberikan isyarat agar aku tetap melanjutkan aktifitas.

Dan masih mungkin, ada yang menarik baginya untuk melongok mendekatkan wajahnya ke monitor sehingga wajahnya menjadi dekat denganku, tiba-tiba dia terkekeh-kekeh dan tetap sambil terkekeh-kekeh tamu saya ini nyeletuk, "keh, keh... Ini mencari pembenaran, keh.. keh..keh..."

Eh, OOT dikit ya, sebenarnya bukan komentarnya yang pertama kali tertangkap olehku, melainkan (maaf) bau mulutnya, he.. he.. maaf. Emang bau mulutku seger apa?! Gak tahu sih, yang pasti ada cappucinonya. he.. he..

Mencari pembenaran (?) Sebagai perokok saya tidak berharap untuk dibenarkan dan tidak pula berontak untuk dikatakan yang sebaliknya. Dan saya tidak mencandu kepada satu jenis rokok melulu. Kalimat terakhir inilah yang menjadi ide posting ini, bahwa profesi seseoranglah yang menentukan apa rokok favoritnya. Info: karena profesiku serabutan, maka bagiku tidak ada rokok yang favorit. Favoritku adalah merokok, bukan rokoknya, he.. he.. Setuju?

Lantas apa hubungannya dengan Djarum Black Slimz? Gini, saya karyawan (ceritak lagi dech). Seorang karyawan menghabiskan 80% (angka persisnya itung sendiri ya?) dari total waktu produktifnya berada di kantor. Untuk yang 80% ini saya mendapatkan gaji cukup untuk memenuhi 60% kebutuhan hidup keluarga. 40% kekurangan kebutuhan ini harus bisa tertutup dari waktu produktif yang sisa 20%. Kadang ngelesin komputer, kadang juga nyoting, nge-edit video, apa saja. Banting tulang, kaki buat kepala, kepala buat kaki (mending ikut sirkus kali ya).

Ketika di kantor, sudah beberapa hari ini Djarum Black Slimz. Kalo lagi nyoting, apa saja yang dikasih sama tuan rumah. Kalo di rumah semuanya ada, termasuk Djarum Black Cappucino.

Slimz! Ideal atau pas, atau slim untuk di kantor. Begini, jam 8 masuk, jam 12-13 istirahat, jam 17 pulang. Begitu kan, setiap harinya? Sepanjang tahun. Menurutku, perokok tidak akan bertahan untuk tidak ngeBLACK dari jam 08-12 kemudian dari jam 13-17. Kecuali ada ancaman merokok dipecat, puasa, ditunggui bos atau sakit. Eh, satu lagi... gak punya rokok.

Disinilah Slimz menunjukkan slim-nya. Karena tidak mungkin merokok di dalam ruangan, ya harus keluar ruangan. Alasan paling pantas untuk keluar ruangan adalah ke kamar kecil. Berapa lama waktu yang wajar seorang staf meninggalkan ruangan untuk ke kamar kecil? Menurutku sih, sebatang Slimz takarannya, slimming in time. Soalnya yang lain mesti ngebuang separoh, sayang kan?

Jangan komplain sebelum mencoba!

Salam BLACKer!

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More